Kapan Ronaldo Maradona Dibantu Kapolda Kaltara Daniel Adityajaya Saat BBM Illegal? Teguh Triwantoro Kasihan!

TARAKAN, DIO-TV.COM, Jumat, 26 Mei 2023 - Kapolda Tarakan yaitu Ronaldo Maradona Siregar dibantu oleh Kapolda Kaltara yakni Daniel Adityajaya saat memainkan BBM illegal, sehingga merugikan rekannya Teguh Triwantoro.

Irwasum dan Divisi Propam Polri wajib mempercaya lie detector untuk menyelesaikan kasus Daniel Adityajaya dan Ronaldo Maradona Siregar, dan telah didesak oleh Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso.

Di bulan Februari 2023 yang lalu, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menanggapi, bahwa ada 2 orang pebisnis kaya raya berinisial AL dan AB yang dipermainkan oleh Daniel Adityajaya.

Baca Juga: Pengadilan Negeri Pontianak Disebut Janggal Tanggani Kasus Janda Cantik, Korban Cinta Segitiga Dipersidangan!

Sebelumnya, AB memperoleh dana melalui Bank Mandiri (Rp.1,7 miliar), sebab akan diberikan ke ruang kerja Daniel Adityajaya yang ditaruh di dalam tas ransel, usai dia diperdaya Kapolda Kaltara tersebut.

Curangnya Daniel Adityajaya yaitu mempermudah Ronaldo Maradona Siregar, supaya mereka berdua mampu melenyapkan barang bukti BBM illegal yang sebelumnya sukses diamankan.

Meskipun BBM illegal diamankan, namun justru dilenyapkan Daniel Adityajaya, sehingga Teguh Triwantoro (Kabid Propam Podal Kaltara) terkena pemberhentian sementara di awal bulan April 2023 lalu.

Tragedi pemberhentian sementara tersebut sudah berhasil menyesuaikan desakan sidang Dewan Pertimbangan Karir, yang mana bertindak sebagai permohonan dari Daniel Adityajaya.

Masalah tersebut didukung dengan Kabid Propam Polda Kaltara itu dinilai tidak memeriksa BBM illegal dengan ciamik dan menyesuaikan amanat Kapolda Kaltara.

Akan tetapi, Teguh Triwantoro sukses bekerja kembali sejak akhir bulan April 2023, sebab sudah menerima kecerdasan kinerja dari Itwasum dan Kompolnas.

Di sisi lain, Daniel Adityajaya diklaim terlibat di dalam kasus hilangnya barang bukti BBM illegal, sehingga telah dibuktikan melalui Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di rekaman CCTV.

Pada respons lainnya, Edi Hasibuan (Direktur Eksekutif Lemkapi) berpendapat, bahwa kasus barang bukti BBM illegal tersebut mengundang komentar pedas dari kalangan warga Indonesia.

"Kami melihat isu ini sangat menggangu citra dan kehormatan institusi Polri. Kami minta polemik ini  diselesaikan segera agar tidak mengganggu kinerja Polda Kaltara."

“Kami yakin Polri akan mengambil langkah cepat untuk merespons beredarnya opini yang menyesatkan," kata Edi Hasibuan.