Bagaimana bisa Anggota TNI AD Kodam XII Tanjungpura Terlibat Dugaan Bunuh Pacar? Auto Diamankan Provost dong!

PONTIANAK, DIO-TV.COM, Selasa, 6 Juni 2023 - Seorang Anggota TNI AD Kodam XII Tanjungpura dikabarkan terlibat dalam kasus dugaan bunuh pacar, sehingga dirinya berhasil diamankan Provost.

Pembunuh berinisial Y tersebut sukses diamankan Provost, disebabkan karena perkiraan yang direlasikan dengan penemuan kerangka mayat dari perempuan bernama Sri Mulyani.

Sri Mulyani dikabarkan hilang sejak 6 bulan lalu, yang mana kerangka mayatnya ditemukan oleh warga di Desa Sebunga, Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia sejak Kamis, 1 Juni 2023.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah, Gugat Cerai Anggota Dewan Barnama Sriosako, Simak Baik-Baik!

Ade Rizal Muharram selaku Kepala Penerangan Kodam XII Tanjungpura sejak Senin, 5 Juni 2023 berpendapat, bahwa pemeriksaan Anggota TNI AD tersebut tetap diterapkan dengan dokumen pihak kepolisian.

Saudara kandung dari korban Sri Mulyani yaitu Yuliansyah mengemukakan, bahwa sang adik pamit sejak bulan Desember 2022, tetapi justru tidak mampu dihubungi sehingga ditemukan di kondisi telah tidak bernyawa.

Di samping itu, Sri Mulyani dipekirakan sudah bertemu dengan eks pacarnya yaitu seorang Anggota TNI AD berinisial Y, yang mencari nafkah di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.

Keluarga dari Sri Mulyani dikabarkan tinggal di Jalan Komodor Yosafat Sudarso, Sungai Jawi Luar, Pontianak Barat, Pontianak, Kalimantan Barat.

Banyaknya upaya sudah diterapkan oleh pihak keluarga agar sanggup mencari Sri Mulyani, sebab telepon selulernya tidak sekalipun pernah aktif.

Baca Juga: Besarkah Mental Presiden Joko Widodo dalam Kelangsungan Pembangunan NKRI daripada SBY? CSIS Bilang ....

Kemudian, keluarga Sri Mulyani memberanikan diri guna menghubungi eks pacarnya berinisial Y, namun justru disampaikan nomor yang dapat dihubungi.

Meskipun nomor telepon tersebut dapat dipanggil, namun justru sekadar dapat dihubungi melalui chat WhatsApp.

Berdasakan hal tersebut, pihak keluarga menginginkan, bahwa aparat kepolisian akan mengungkapkan motif pembunuhan Sri Mulyani, sehingga Y dapat diproses dengan menyesuaikan kriteria hukum setara.***