Tersangka Korupsi? Bupati Sintang Jarot Winarno Terlibat Suap Jembatan Ketungau II! Respons Kapolda Kalbar?

SINTANG, DIO-TV.COM, Selasa, 6 Juni 2023 - Bupati Sintang Jarot Winarno dikabarkan terlibat di kasus suap Jembatan Ketungau II, sehingga Kapolda Kalbar siap bertindak usai menang gugat praperadilan.

Anggota Fraksi Partai Nasdem DPRD Kabupaten Sintang yaitu Zulherman berhasil ditangkap, beserta dengan 5 pihak tersangka korupsi lainnya pada akhir bulan Mei 2023 yang lalu.

Dalam 6 tersangka korupsi tersebut, sudah disita uang Rp.27 miliar, yang direspons oleh Raden Petit Wijaya (Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Kalimantan Barat) sejak Kamis, 1 Juni 2023.

Baca Juga: Memang Mantap Ya? Motor Cruiser Scout Sixty Thunder Black mampu Lampaui Kehebatan Harley-Davidson! Harga?

Raden Petit Wijaya berkomentar, bahwa tindakan tersebut segera mempermudah strategi pemeriksaan, sebab berkas tersangka korupsi segera dilayangkan terhadap Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat.

Praktisi pelayanan public Universitas Tanjungpura Pontianak (Herman Hofi Munawar), dikabarkan memohon Kapolda Kalbar yakni Inspektur Jenderal Polisi Pipit Hermanto agar lebih tanggap mengatasi peristiwa suap Jembatan Ketungai II.

Selain itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kepala Bidang juga wajib diperiksa, sebab mereka bertindak menjadi Pengguna Anggaran Jembatan Ketungau II.

Herman Hofi Munawar berpendapat, bahwa Kapolda Kalbar wajib memeriksa Bupati Sintang sebab merupakan Kepala Daerah, sehingga tentu mendalami masalah yang dialami Jembatan Ketungau II.

Berdasarkan berita tersebar sebelumnya, bahwa Kapolda Kalbar sukses mempunyai izin sah, supaya mampu menerapkan pemeriksaan kepada Jarot Winarno.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah, Gugat Cerai Anggota Dewan Barnama Sriosako, Simak Baik-Baik!

Raden Petit Wijaya dalam akhir bulan Mei 2023 mengemukakan bahwa, “Belum ada informasi tentang itu.”

Yusak selaku Tokoh masyarakat Kecamatan Ketungau Tengah, memberikan permintaan kepada Kapolda Kalbar guna mengakhiri nama yang menjadi tersangka korupsi Jembatan Ketungau II.

“Siapapun yang terlibat, harus diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Di mata hukum, semua warga negara itu kedudukannya sama,” kata Yusak.***