• Selasa, 26 September 2023

Dosa Merupakan Bentuk Pemberontakan Terhadap Allah, Renungan Malam Iman Katolik, Senin, 18 September 2023

- Senin, 18 September 2023 | 19:00 WIB
Dosa Merupakan Bentuk Pemberontakan Terhadap Allah, Renungan Malam Iman Katolik, Senin, 18 September 2023 (resi.dehonian.or.id)
Dosa Merupakan Bentuk Pemberontakan Terhadap Allah, Renungan Malam Iman Katolik, Senin, 18 September 2023 (resi.dehonian.or.id)

PONTIANAK, DIO-TV.COM, Senin, 18 September 2023 Renungan Malam Iman Katolik, iman memengaruhi perilaku hidup seseorang. Iman yang baik tentu saja akan membuahkan ucapan, karakter dan tindakan yang baik pula.

Iman seseorang tidak ditentukan seberapa dekatnya dia dengan sumber iman itu. Bisa jadi orang yang begitu dekat dengan kitab suci dan pelayanan di gereja justru tidak memiliki kualitas iman yang baik. Ia senang bergosip, pendendam, sulit memahami orang lain, arogan dan lain-lain.

Dalam Injil hari ini kita semua mendengarkan kisah seorang perwira, yang adalah seorang kafir, menunjukkan sikap iman yang positif terhadap Yesus.

Kita hidup di dunia yang tidak  sempurna. Kita hidup dengan orang-orang yang sudah menanggung dosa lahir. Itulah yang kita mengerti bila kita seorang Kristiani.

Paham dosa dalam Kitab Suci disebutkan bahwa dosa merupakan bentuk dari perlawanan atau pemberontakan terhadap Allah yang dapat muncul akibat adanya kebebasan yang dimiliki oleh manusia. Pemberontakan akan nubuat Allah ataupun aturan yang dibuatnya.

Paham dosa dalam tradisi Katolik adalah suatu bentuk sikap negative atau menolak uluran kasih Tuhan merupakan pandangan baru terhadap pengertian dosa karena sebelumnya setiap pelanggaran hukum diartikan sebagai dosa.

Tidak semua hukum di dunia ini merupakan kebalikan dari dosa. Dosa sekarang dideskripsikan sebagai sikap dan pendirian menolak Allah serta kasih-Nya.

Baca Juga: Allah Tetap Selalu Baik dan Justru Sempurna, Renungan Malam Iman Katolik, Minggu, 17 September 2023

Dalam Perjanjian Lama, orang-orang yang melakukan dosa ialah orang terkutuk yang akan langsung diadili oleh orang lain.

Pengampunan pada masa itu ialah dalam bentuk kurban.

Pada Perjanjian Baru, Allah kembali ingin merangkul manusia dengan membentuk kembali jembatan yang sudah putus dengan mengirim anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.

Yesus mati di kayu salib untuk menebus semua dosa manusia dan  bangkit lagi untuk menunggu hari penghakiman kita yang sudah ditebus.

Bacaan Pertama: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius 2:1-8

Bacaan Injil: Inilah Injil Suci menurut Lukas 7:1-10

Halaman:

Editor: Dismas Aju

Sumber: resi.dehonian.or.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X