PONTIANAK, DIO-TV.COM, Jumat, 2 Juni 2023- Mantan Gubernur Kalimantan Barat, 2008 – 2018, Drs Cornelis MH, mengatakan dunia multipolar hakikat peradaban Suku Dayak.
“Pensederhanaan dari multipolar, adalah keberagaman, jadi cocok dengan Suku Dayak yang beragam,” kata Cornelis, Jumat, 2 Juni 2023.
Menurut Cornelis, konsep dunia multipolar yang sekarang diusung Rusia dan China dalam BRICS, memang sejalan dengan hakikat peradaban Suku Dayak.
Dikatakan Cornelis, hakikat peradaban Suku Dayak sangat beragam satu sama lain, karena Suku Dayak itu mencakup 7 rumpun suku besar tersebar pada 405 sub rumpun suku.
“Multipolarisme Suku Dayak, berlainan bahasa, adat istiadat, tapi kata Dayak jadi alat pemersatu secara simbolis,” kata Cornelis.
Cornelis mengatakan, Suku Dayak eksis sampai sekarang, berkat kesadaran di antara rumpun suku, saling menghargai satu sama lain, dan itulah makna dari multipolar.
Dalam tatanan ketanegaraan, menurut Cornelis, multipolar diimplementasikan di dalam ideologi Pancasila, berlandaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Dalam karakter, ideologi Pancasila diterjemahkan ke dalam Program Nawacita Presiden Joko Widodo, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkarakter secara budaya.
Berkarakter secara budaya, terbit Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, tentang: Pemajuan Kebudayaan.
Dimana di dalam implementasikan, setiap warga Indonesia, harus berkarakter dan berjatidiri sesuai kebudayaan asli Indonesia.
Dengan demikian, menurut Cornelis, Suku Dayak harus menjadikan kebudayaan asli Suku Dayak sebagai filosofi etika berperilaku, sumber pembentukan karakter dan jatidiri.
Dikatakan Cornelis, dalam percaturan global, dunia multipolar sudah digagas Presiden Indonesia, Soekarno, dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung, 1955, dikenal Dasasila Bandung 1955.
Konsep persahabatan antar negara dengan kemitraan sejajar ekonomi dunia multipolar di dalam BRICS sejalan dengan Konsep Dasasila Bandung dari Presiden Soekarno, 1955.
Dasasila Bandung 1955 memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Jawaharlal Nehru sebagaimana sekarang dijadikan acuan ekonomi dunia multipolar.
Artikel Terkait
Disebut Miliki Istri Simpanan, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo Diam-diam Nikahi Perempuan Cantik?
Renggut Keperawanan 41 Santriwati di NTB, 2 Pimpinan Pondok Pesantren Ditangkap! Apa Tanggapan Kemen PPPA?
Johnny G Plate Mundur dari Posisi Menteri Setelah Ketahuan Jadi Tersangka Korupsi BTS G4 BAKTI Kemenkominfo
Kapolda Kalbar Tangkap 6 Tersangka Kasus Korupsi Jembatan Ketungau II, Zulherman DPRD dari Nasdem Terlibat!
Asset PT IGP, Perusahaan Sawit yang Bangkrut Ini di Jarah Warga Kabupaten Landak, Satu Unit Mobil Disita!
Inara Rusli Perjuangkan Hak Asuh Anak dalam Gugat Cerai Suaminya, Masih Bolehkah Virgoun Bertemu Anaknya?