NED CIA AS Tolak Calon Presiden Ganjar Pranowo, Lalu Operasi Intelijen Dukung Prabowo Subianto Anies Baswedan?

YOGYAKARTA, DIO-TV.COM, Sabtu, 16 September 2023 – AM Hendropriyono, Guru Besar Emeritus Sekolah Tinggi Intelijen (STIN) dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), 10 Agustus 2001 – 8 Desember 2004.

AM Hendropriyono (79 tahun) peringatkan, operasi intelijen asing bisa kerahkan AI dalam pelaksaan Pemilu 2024, memilih Presiden Indonesia.

Perlu diketahui terlebih dahulu, Artificial Inteligence (AI) adalah kecerdasan buatan yang lumrah dipakai dalam operasi intelijen di sebuah negara.

Baca Juga: Honda Datangkan Teknisi Terbaik Dari Jepang Untuk Dengarkan Keluhan Marc Marquez! Simak!!

Operasi intelijen bisa dikerahkan AI karena Joko Widodo tidak bisa lagi mencalonkan diri, lantaran sudah dua periode menjadi Presiden Indonesia, 20 Oktober 2014 – 20 Oktober 2024.

Sebagai pernah terjadi di negara lain, operasi intelijen mengerahkan perangkat AI, ampuh mengatur perolehan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menangkan salah satu.

Dalam YouTube Rheinal Kasali, Selasa, 12 September 2023, AM Hendropriyono, mengingatkan semua pihak kalangan nasionalis jangan sampai lengah.

Peringatkan AM Hendropriyono seiring terbongkar operasi intelijen National Endowment for Democracy (NED) front Central Inteligency Amerika Serikat Serikat (NED CIA AS).

Dilaporkan International Republican Institute (IRI) Indonesia jadi operator operasi intelijen NED CIA AS tolak Calon Presiden Ganjar Pranowo, karena kader PDIP.

Kit Klarenberg di mintpressnews.com, Rabu, 6 September 2023, kutip hasil operasi lintelijen periodik: "Locked: Cia Front Preparing Color Revolution in Indonesia", ungkap hal ini.

Ganjar Pranowo, kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagaimana Presiden Joko Widodo, ditolak NED CIA AS, karena hambat platform politik luar negerinya.

Selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan PDIP, berpihak kepada masyarakat kecil, kemandirian bangsa, anti new kolonialisme Barat dan Amerika Serikat.

Karena itu dalam target oprasi intelijen dilakukan NED CIA AS tolak calon Presiden Ganjar Pranowo, untuk dukung Prabowo Subianto Anies Baswedan.

Anies Baswedan merupakan didikan Amerika Serikat Serikat.

Anies Baswedan penerima beasiswa doktoral Program Fulbright Amerika Serikat, sejak 2020, sangat dikehendaki NED CIA AS Presiden Indonesia di Pemilu 2024.