• Selasa, 26 September 2023

Tidak Digaji Selama 7 Tahun Bekerja Korban TPPO Muhammad Ahmad di Sarawak Malaysia, Ini Kisahnya!

- Selasa, 19 September 2023 | 15:10 WIB
Muhammad Amad terlantar di Distrik Semunjan, Sarawak, Malaysia. Muhammad Amad Korban TPPO Provinsi Nusa Tenggara Barat Minta Diselamatkan Konsulat Jenderal Indonesia Kuching? (DIO-TV.COM)
Muhammad Amad terlantar di Distrik Semunjan, Sarawak, Malaysia. Muhammad Amad Korban TPPO Provinsi Nusa Tenggara Barat Minta Diselamatkan Konsulat Jenderal Indonesia Kuching? (DIO-TV.COM)

KUCHING, DIO-TV.COM, Selasa, 19 September 2023 - Salah satu tenaga kerja Indonesia yang berasa dari Provinsi Nusa Tenggara Barat bernama Muhmmad Amad, disebut jadi korban TPPO di Sarawak Malaysia.

Diduga, Muhammad Amad awalnya sebagai pekerja kebun dan bangunan, lalu terpaksa menjadi korban TPPO/Tindak Pidana Perdagangan Orang, sehingga minta diselamatkan Konsulat Jenderal Indonesia Kuching, Malaysia.

Muhammad Amad, memang korban TPPO, paspornya sejak tujuh tahun silam ditahan pihak yang mendatangkannya ke Sarawak,” kata Bruder Stephanus Paiman OFM Cap.

Baca Juga: Ini Sikap Keras Joko Widodo, Rp28 Miliar Dana Operasi Intelijen NED CIA AS Tolak Calon Presiden Ganjar Pranowo

Menurut Stephanus Paiman pada Minggu, 17 September 2023, Muhammad Amad memutuskan kabur, setelah 7 tahun bekerja tetapi tidak diberikan gaji.

Di samping itu, Ketua Forum Relawan Kemanusiaan Provinsi Kalimantan Barat itu menekankan, bahwa dirinya mendengar informasi dari masyarakat Sarawak Malaysia di Semunjan.

Warga Sarawak Malaysia merekomendasikan Muhammad Amad untuk melaporkan diri ke Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Sarawak, sebelum dikerjakan oleh Polisi Malaysia.

Kemudian, Stephanus Paiman mengomentari, bahwa telah 7 tahun Muhammad Amad bekerja di Sarawak, tetapi tidak sekalipun disuplai gaji pasca paspor diringkus.

Baca Juga: Hanya 15 Jutaan, Motor Listrik Lipat Honda Motocompo Terbaru Bisa Kamu Pinang! Simak Spesifikasinya

“Karena sudah tahan lagi, Muhammad Amad melarikan diri dan disarankan warga Sarawak Malaysia lainnya untuk segera minta diselamatkan Konsulat Jenderal Indonesia Kuching.”

Berdasarkan harapan Stephanus Paiman, bahwa Kementerian Luar Negeri dan Konsulat Jenderal Indonesia di Kuching wajib melakukan kinerja agresif guna menyelamatkan Muhammad Amad.***

 

Editor: Ignasius Febby Kurniawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X