Benny Susetyo Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Sebut Jejaring Panca Mandala Benteng Ideologi Pancasila

- Senin, 13 Maret 2023 | 21:50 WIB
Pada Senin 13 Maret 2023, BPIP menyelenggarakan penyelenggaraan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila di Bangka Belitung.
Pada Senin 13 Maret 2023, BPIP menyelenggarakan penyelenggaraan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila di Bangka Belitung.

BANGKA BELITUNG, DIO-TV.COM, Selasa, 14 Maret 2023 – Pada Senin 13 Maret 2023, BPIP menyelenggarakan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila di Bangka Belitung, Benny Susetyo sebagai pembicara.

Lembaga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kerjasama ini dalam rangka penyelenggaraan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila Jejaring Panca Mandala seluruh Bangka Belitung, di Kabupaten Bangka Tengah, Pulau Bangka.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur mulai dari kalangan akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, media, dan organisasi masyarakat, sosial dan politik di lingkungan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Juga: Benny Susetyo Nilai Perlunya Pengawasan dan Audit Harta Pejabat Harus Diperkuat, Tekankan Gaya Hidup Sederhana

Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP menjadi narasumber dalam kegiatan ini dengan tema Literasi Digital Pancasila melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Pada penjelasannya Benny Sesutyo, menyatakan bahwa Pancasila harus diaktualisasikan di era digital.

"Pancasila di era digital adalah bagaimana aktualisasi Pancasila di era digital, dimana semua orang bisa melihat; rekam jejak terbuka jelas, tidak ada yang bisa disembunyikan. Topeng-topeng hidup kita terbuka di era digital ini," jelas Benny Susetyo.

Menurut Benny Susetyo, era digital menciptakan manusia yang dituntut lebih jujur dan hati-hati, tetapi juga menjadi manusia yang egois.

"Manusia ditelanjangi, menjadi manusia terasing dengan realitas hidupnya. Manusia menjadi egois, manusia hanya mementingkan dirinya, sibuk dengan penampilan, tetapi kehilangan kesadaran kritisnya," tuturnya.

Pakar komunikasi politik yang juga seorang Pastor Katolik ini menjelaskan bahwa Pancasila haruslah dikenal secara detail terlebih dahulu, untuk dapat diaplikasikan, terutama di sosial media.

"Pancasila sebenarnya adalah kesepakatan para pendiri bangsa; itu yang harus kita kenali terlebih dahulu. Bahwa semua masyarakat mengorbankan kepentingan dan egoisme suku, bangsa, agamanya, untuk mencapai persatuan. Dengan mengenal itu, kita mengerti bahwa Pancasila adalah solusi untuk hidup rukun dalam keberagaman," kata Benny Susetyo.

Baca Juga: Dampak Kasus Rafael Alun, Romo Benny Susetyo Komentari Gaya Hedonis Pejabat, Alami Krisis Eksistensial ?

"Pancasila itu ideologi 'tengah', bukan ke barat, bukan ke timur. Bukan ke liberalisme, bukan ke komunisme. Sekali lagi, Pancasila adalah kesepakatan. Orang-orang berani meninggalkan egoismenya untuk hidup bersama. Pancasila menjadi perekat dan pemersatu kita. Itu yang harus kita ingat dan mengerti."

Halaman:

Editor: Juniardi Sucinda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X