Perintah Tangkap Presiden Rusia Vladimir Putin, Josef Biden Tidak Akui International Criminal Court Den Haag

WASHINGTON, DIO-TV.COM, Sabtu, 18 Maret 2023 – Presiden Amerika Serikat, Josef Biden, pertanyakann legalitas International Criminal Court (ICC) di Den Haag, Belanda.

Jumat, 17 Februari 2023, ICC keluarkan perintah penangkapan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Pejabat Rusia, Maria Lvova Belova.

Perintah penangkapan, karena Vladimir Putin dan Maria Lvova Belova, mendeportasi anak-anak korban perang di Ukraina ke Rusia.

Di Washington, Presiden Josef Biden, Sabtu, 18 Maret 2023, mengatakan, Amerika Serikat sejak tahun 2002, tidak mengakui beberadaan ICC.

Sekitar 45 negara tidak mengakui yurisdiksi ICC, termasuk Rusia, China, Amerika Serikat, India, Israel, Arab Saudi, dan Türkiye.

Josef Biden, mengatakan, kendati Amerika Serikat tidak akui ICC, tapi setuju dengan klaim Vladimir Putin melakukan kejahatan perang di Ukraina, sebagaimna dilansir Russia Today.

“Tapi saya pikir itu membuat poin yang sangat kuat. Vlaimir Putin melakukan kejahatan perang,” kata Josef Biden.

Baca Juga: Rusia Kuasai Semua Jalan Beraspal Akses Masuk Bakhmut, Tentara Ukraina Kritis Makanan dan Minuman

Klaim didasarkan persepsi sepihak Ukrainaatas upaya Rusia untuk mengevakuasi anak-anak dari daerah garis depan yang menjadi sasaran militer Ukraina.

Seringkali dengan senjata yang dipasok North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Kementerian Luar Negeri Rusia menganggap perintah tangkap tidak berarti, Rusia bukan pihak Statuta Roma ICC. Pengadilan ICC tidak memiliki yurisdiksi di negara tersebut.

Baca Juga: Donald John Trump Akui Anti Amerika Serikat Meluas, Presiden Josef Biden Hancurkan Peradaban Barat

Rusia menuduh ICC baru saja menghancurkan diri sendiri dan menunjukkan betapa “tidak berharga dan tidak penting” lembaga-lembaga yang didukung Barat. 

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, membandingkan "surat perintah" ICC dengan tisu toilet. ***