• Selasa, 26 September 2023

Rusia dan Indonesia Kerjasama Beri Beasiswa untuk Orang Dayak, Dijanjikan oleh Dubes Lyudmila Vorobieva

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 17:30 WIB
Pada rangkaian acara kuliah umum di FISIP Universitas Tanjungpura, Dubes Federasi Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva,  memulainya dengan pertanyaan menarik.
Pada rangkaian acara kuliah umum di FISIP Universitas Tanjungpura, Dubes Federasi Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, memulainya dengan pertanyaan menarik.

PONTIANAK, DIO-TV.COM, Sabtu, 18 Maret 2023 – Dialog terkait Beasiswa bagi orang Dayak dengan Dubes Lyudmila Vorobieva sudah dilakukan.

Dialog ini berlangsung di Ruang VIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Bandara Supadio pada Rabu siang, 15 Maret 2023 lalu.

Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Federasi Rusia berjanji akan memperbanyak warga Dayak dapat Beasiswa ke Rusia.

Hal itu dikemukakan Dubes Rusia, Lyudmila Vorobieva saat dialog dengan Komite Persahabatan Masyarakat Federasi Rusia dan Republik Indonesia Regio Kalimantan.

“Saya memang baru kali ini bertemu dengan komunitas Dayak. Kita perhatikan anak-anak Dayak,” ujar Lyudmila Vorobieva.

Baca Juga: Simak Kerjasama Beasiswa Rusia-Indonesia untuk Orang Dayak yang Dijanjikan Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva

“Tapi apa yang disampaikan ini, menjadi catatan bagi kami. Tahun 2023 ada jatah 300 warga Indonesia terima beasiswa tugas belajar di Rusia,” ujar Lyudmila Vorobieva.

Sekretaris Jenderal Dayak International Organization (DIO) dan Ketua Komite Persahabatan Masyarakat Federasi Rusia dan Republik Indonesia Regio Kalimantan, Dr Yulius Yohanes, M.Si, mengatakan pihaknya akan tetap ada komunikasi lebih lanjut.

Yulius Yohanes juga mengungkapkan bahwa kampanye dunia multipolar Rusia perlu didukung karena implementasinya menghargai keberagaman, kemitraan sejajar, wujud penerimaan terhadap tradisi masyarakat pada sebuah negara.

Dunia multipolar yang diusung Federasi Rusia dan Republik Rakyat China merupakan wujud Program Moderasi Beragama dalam arti luas luas sebagai bentuk penghargan terhadap kebudayaan sebuah kawasan.

Konsep kemitraan sejajar sesuai misi BRICS adalah sebuah organisasi untuk menampung dan mewadahi negara-negara ambang industry yang dibentuk pada 16 Juni 2009.

Pertama kali BRICS dipakai pakar ekonomi Amerika Serikat, Jim ONeal, seorang ekonom perusahaan keuangan global Goldman Sachs, 2001.

BRIC adalah akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa.

Pemimpin BRICS menjadi sebuah kekuatan perubahan, jadi juru bicara negara-negara berkembang.

Halaman:

Editor: Juniardi Sucinda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X