Wah yang Benar? Rusia Janjikan Beasiswa kepada Warga Dayak. Cek Relasinya dengan Pendidikan Indonesia! Ayo

- Minggu, 19 Maret 2023 | 17:05 WIB
Duta besar Rusia di Pondok Pesantren Darul Hidayah, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa malam, 14 Maret 2023. Rusia Janji Perbanyak Warga Dayak Terima Beasiswa. Simak Kerjasama Pendidikan Rusia dan Indonesia (PWNU Kalbar )
Duta besar Rusia di Pondok Pesantren Darul Hidayah, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa malam, 14 Maret 2023. Rusia Janji Perbanyak Warga Dayak Terima Beasiswa. Simak Kerjasama Pendidikan Rusia dan Indonesia (PWNU Kalbar )

PONTIANAK, DIO-TV.COM, Minggu, 19 Maret 2023 – Duta Besar Federasi Rusia yaitu Lyudmila Vorobieva menjanjikan Beasiswa kepada warga Dayak untuk menempuh pendidikan di negara Eropa tersebut.

Perihal tersebut diungkapkan oleh Lyudmila Vorobieva ketika berdiskusi dengan Komite Persahabatan Masyarakat Federasi Rusia serta Republik Indonesia Regio Kalimantan.

Diskusi dengan Lyudmila Vorobieva dilaksanakan di Ruang VIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Bandar Udara Supadio Pontianak pada Rabu, 15 Maret 2023 waktu setempat.

Baca Juga: Wagner Private Military Company, Rusia, Klaim Bakhmut Telah Jadi Mesin Penggilingan Daging Militer Ukraina

Lyudmila Vorobieva telah berada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, untuk melakukan kampanye dunia Multipolar yang diundang oleh Dayak International Organization (DIO) dalam 2 hari (14 dan 15 Maret 2023).

“Saya memang baru kali ini bertemu dengan komunitas Dayak. Kita perhatikan anak-anak Dayak,” ujar Lyudmila Vorobieva.

Namun demikian, Lyudmila Vorobieva tidak menjelaskan dengan teknis tentang putera-putri Suku Dayak akan menerima Beasiswa yang cukup banyak di sejumlah universitas Rusia.

“Tapi apa yang disampaikan ini, menjadi catatan bagi kami. Tahun 2023 ada jatah 300 warga Indonesia terima Beasiswa tugas belajar di Rusia,” ujar Lyudmila Vorobieva.

Sekretaris Jenderal DIO dan Ketua Komite Persahabatan Masyarakat Federasi Rusia serta Republik Indonesia Regio Kalimantan yaitu Dr Yulius Yohanes, M.Si, mengungkapkan bahwa masih terdapat komunikasi lanjutan.

Yulius Yohanes menjelaskan, bahwa kampanye dunia Multipolar Rusia wajib dikuatkan sebab menghormati keberagaman, kemitraan setara, serta penerimaan kepada tradisi masyarakat di sebuah negara.

Dunia Multipolar yang disusun oleh Rusia serta Tiongkok merupakan wujud dari Program Moderasi Beragama yang bermakna luas luas menjadi bentuk penghormatan kepada kebudayaan sebuah wilayah.

Prinsip kemitraan setara mengarah kepada misi BRICS merupakan organisasi guna menampung berbagai negara ambang industry yang dirancang sejak 16 Juni 2009.

Adapun kali pertama untuk BRICS diandalkan oleh pakar ekonomi Amerika Serikat Jim ONeal, yaitu ekonom produsen keuangan global Goldman Sachs 2001.

Kelompok BRIC merupakan akronim dari negara Brasil, Rusia, India, Tiongkok, serta Afrika Selatan.

Halaman:

Editor: Dismas Aju

Sumber: kemlu.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X