Inilah Kerjasama Beasiswa Rusia-Indonesia untuk Orang Dayak yang Disampaikan Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva

- Minggu, 19 Maret 2023 | 17:00 WIB
Beasiswa pendidikan ke Rusia ini diungkap oleh Duta Besar Federasi Rusia Lyudmila Vorobieva saat berkunjung ke Pontianak beberapa waktu lalu.
Beasiswa pendidikan ke Rusia ini diungkap oleh Duta Besar Federasi Rusia Lyudmila Vorobieva saat berkunjung ke Pontianak beberapa waktu lalu.

PONTIANAK, DIO-TV.COM, Minggu, 19 Maret 2023 – Tidak dapat dipungkiri, suku Dayak masih harus berbenah terutama dalam bidang pendidikan.

Kerjasama antara Rusia dan Indonesia untuk mendorong makin banyaknya Beasiswa pendidikan harus dimanfaatkan orang Dayak.

Beasiswa pendudukan ke Rusia ini diungkap oleh Duta Besar Federasi Rusia DIO-tv.com/tag/Lyudmila-Vorobieva">Lyudmila Vorobieva saat berkunjung ke Pontianak beberapa waktu lalu.

DIO-tv.com/tag/Lyudmila-Vorobieva">Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Federasi Rusia berjanji akan memperbanyak warga Dayak dapat Beasiswa ke Rusia.

Hal itu dikemukakan Dubes Rusia, DIO-tv.com/tag/Lyudmila-Vorobieva">Lyudmila Vorobieva saat dialog dengan Komite Persahabatan Masyarakat Federasi Rusia dan Republik Indonesia Regio Kalimantan.

Dialog dengan Dubes DIO-tv.com/tag/Lyudmila-Vorobieva">Lyudmila Vorobieva ini berlangsung di Ruang VIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Bandara Supadio pada Rabu siang, 15 Maret 2023.

Baca Juga: Percaya Harga Mobil Ini 90 Jutaan? Saudara Daihatsu Ayla ini Bisa Jadi Pilihan Loh! Iritnya Sampai 35 Km/liter

“Saya memang baru kali ini bertemu dengan komunitas Dayak. Kita perhatikan anak-anak Dayak,” ujar DIO-tv.com/tag/Lyudmila-Vorobieva">Lyudmila Vorobieva.

“Tapi apa yang disampaikan ini, menjadi catatan bagi kami. Tahun 2023 ada jatah 300 warga Indonesia terima Beasiswa tugas belajar di Rusia,” ujar DIO-tv.com/tag/Lyudmila-Vorobieva">Lyudmila Vorobieva.

Sekretaris Jenderal DIO-tv.com/tag/Dayak-International-Organization">Dayak International Organization (DIO) dan Ketua Komite Persahabatan Masyarakat Federasi Rusia dan Republik Indonesia Regio Kalimantan, Dr Yulius Yohanes, M.Si, mengatakan pihaknya akan tetap ada komunikasi lebih lanjut.

Yulius Yohanes juga mengungkapkan bahwa kampanye dunia multipolar Rusia perlu didukung karena implementasinya menghargai keberagaman, kemitraan sejajar, wujud penerimaan terhadap tradisi masyarakat pada sebuah negara.

Dunia multipolar yang diusung Federasi Rusia dan Republik Rakyat China merupakan wujud Program Moderasi Beragama dalam arti luas luas sebagai bentuk penghargan terhadap kebudayaan sebuah kawasan.

Konsep kemitraan sejajar sesuai misi BRICS adalah sebuah organisasi untuk menampung dan mewadahi negara-negara ambang industry yang dibentuk pada 16 Juni 2009.

Pertama kali BRICS dipakai pakar ekonomi Amerika Serikat, Jim ONeal, seorang ekonom perusahaan keuangan global Goldman Sachs, 2001.

Halaman:

Editor: Juniardi Sucinda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X