IDI Kantongi Triliunan Rupiah Palak Dokter Setiap Mengurus Surat Tanda Registrasi dan Satuan Kredit Profesi

- Rabu, 22 Maret 2023 | 07:55 WIB
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengantongi Rp.1,469 triliun dari pemerasan terselubung dokter saat mengurus STR dan SKP. (YouTube)
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengantongi Rp.1,469 triliun dari pemerasan terselubung dokter saat mengurus STR dan SKP. (YouTube)

JAKARTA, DIO-TV.COM, Rabu, 22 Maret 2023 – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengantongi Rp.1,460 triliun dari pemerasan terselubung dokter saat mengurus STR dan SKP.

Dari urus Surat Tanda Registrasi (STR) IDI mengantongi Rp460 miliar dari 77 ribu dokter dan Satuan Kredit Profesi (SKP) kantongi Rp1 triliun lebih dari 140 ribu dokter.

“Inilah yang menyebabkan saat STR dan SKP diambil Kementerian Kesehatan, sempat ribut,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Lyudmila Vorobieva: Masyarakat Dayak Akan Medapatkan Beasiswa Pendidikan ke Luar Negeri Terutama Rusia. Simak!

Menteri Budi Gunadi Sadikin mengatakan hal itu dalam akun TikTok @drtonysetiobudi, Selasa, 21 Maret 2023, didampingi Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono.

Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, satu orang dokter setiap mengurus STR lima tahun sekali dipalak IDI sebesar Rp6 juta per orang, dikalikan 77 ribu dokter di seluruh Indonesia.

Satu dokter wajib kantongi 250 SKP. Khusus 4 SKP saja saat ikut seminar harus bayar Rp1 juta (kumulatif Rp62 juta), dikalikan 140 ribu dokter, maka hasil palak Rp1 triliun lebih.

Baca Juga: Barca Jadi Ambil? Benjamin Pavard Berpeluang Perpanjang Kontrak di Bayern. Aduh AC Milan Kena PHP! Simak

“Wakil Menteri Kesehatan, Dokter Dante Saksono Harbuwono, ikut bayar kewajiban saat akan mengantongi STR dan SKP,” kata Budi Gunadi Sadikin.

Praktik pemerasan terselubung, ini, harus dihentikan, dan sudah diambil alih Pemerintah dalam pemberian STR dan SKP bagi setiap orang dokter yang akan mengantongi Surat Izin Praktik (SIP).

“Surat Izin Praktek Dokter harus dipermudah, direformasi, disatukan, agar pelayanan kesehatan masyarakat menjadi lebih murah,” kata Budi Gunadi Sadikin.***

News writer by: Dominico Savio

Editor: Dismas Aju

Sumber: akun TikTok @drtonysetiobudi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X