Menteri Kesehatan Bongkar Modus IDI Peran Dokter dapat Izin Praktek Berimplikasi Biaya Berobat Mahal

JAKARTA, DIO-TV.COM, Selasa, 21 Maret 2023 - Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin memprotes mahalnya proses izin praktik menyebabkan banyaknya dokter Indonesia tidak ingin meneruskan pendidikan profesi.

Dalam informasi Wamenkes, Menteri Kesehatan Indonesia menekankan bahwa dibutuhkan dana hingga Rp.6 juta guna menerima Surat Tanda Registrasi (STR) serta Surat Izin Praktik (SIP) bagi dokter spesialis.

Namun demikian tahun 2022, sebanyak 77 ribu dokter telah mengurus STR. Ketika secara total, dana yang diperlukan dapat memetik angka Rp.460 miliar.

Baca Juga: Memungkinkan Megawati Soekarnoputri Usung Ganjar Pranowo dan Puan Maharani Calon Presiden 2024

Di samping itu, peserta didik wajib mempunyai minimal 250 Satuan Kredit Profesi (SKP) yang diperoleh dengan langkah mengikuti proses seminar.

Hal tersebut dapat dicontohkan menerima 4 SKP dengan sekali seminar dengan nilai Rp.1 juta.

"Jadi, kalau ada 250 SKP per tahun, menjadi Rp 62 juta, dikali 140 ribu jumlah dokter, itu kan Rp 1 triliun lebih."

"Kasihan dokternya, karena mereka harus membayar," kata Menteri Kesehatan Indonesia sambil menilai sejumlah dana yang diberikan guna menjadi dokter.

Perihal yang serupa pernah diberikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Indonesia Dante Saksono Harbuwono.

Berdasarkan penjelasannya, Danre Saksono menilai bahwa langkah perpanjangan SIP bagi dokter Indonesia memang berbelit-belit.

Masalah tersebut segera disederhanakan dalam RUU Kesehatan.

Baca Juga: Kratom Ada Khasiatnya? Masuk Daftar Narkotika Golongan I, Yuk Cari Tahu Apa Saja Manfaat Kratom Bagi Tubuh!

"Butuh 6 juta untuk 1 dokter spesialis. Bayangkan kalau ada 77 ribu dokter spesialis."

"Maka ada setriliun untuk perizinan saja di dokter spesialis. Ini harus direformasi, harus diubah sehingga surat izin dokter untuk mengurus perpanjangan Surat Izin Praktik (SIP) menjadi lebih mudah."

"Bagaimana caranya? Mengembalikan tusi tersebut kepada pemerintah karena selama ini yang membuat sisi ini menjadi sulit adalah banyaknya rekomendasi yang diharuskan didapatkan dokter-dokter tersebut untuk mendapatkan SIP," pungkas Wamenkes.***

News writer by: Dominico Savio