JAKARTA, DIO-TV.COM, Rabu, 22 Maret 2023 - Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonious Benny Susetyo mengajak sambut bulan Ramadhan sebagai refleksi aktualisasi Pancasila dalam kerukunan umat beragama.
Hal ini disampaikan Benny Susetyo dalam dialog tipping di Omah Joglo dengan Budayawan Ngatawi Al Zastrouw di Jogja pada Rabu 22 Maret 2023.
Mengawali dialog, Antonious Benny Susetyo menyatakan bahwa pekerjaan silaturahmi menjelang dan selama Ramadhan memang sudah diwariskan sejak era Presiden Gusdur dan Romo Mangun serta Ulama lain sejak dahulu.
"Saya tiap tahun menjelang Ramadhan telah melakukan kunjungan ke almarhum Kyai Hasim Musyadi dari dahulu. Ziarah itu merupakan tradisi luhur masa kini dan merupakan salah satu tradisi umat beragama indonesia," ujar Benny Susetyo.
Benny Susetyo juga menjelaskan bahwa bulan Ramadhan membuat kita rindu kampung halaman dan rindu kawan lama.
Baca Juga: Toyota Calya dan Agya Cuma Beda Harga Rp 3 Jutaan, Jadi Lebih Baik Pilih yang Mana? Cek Dulu Hal Ini
Ramadhan bukan merupakan sukacita umat Muslim saja tetapi dirayakan juga oleh umat beragama lain di Indonesia.
"Hal tersebut merupakan refleksi dari nilai Pancasila yang digali Bung Karno yang diambil dari masyarakat indonesia. Bukti Pancasila ada sejak dahulu yaitu dibuktikan masyarakat Hindu dan Budha hidup rukun dimana aliran perbedaan itu bisa hidup rukun itu cuma hadir di Indonesia,” tegas Benny Susetyo.
Lewat dialog ini, Benny Susetyo menyatakan bahwa Pancasila itu adalah bentuk demokrasi, tatkala semua adat istiadat umat beragama itu dihargai.
Dalam dialog dan tanya jawab dengan Budayawan Ngatawi Al Zastrouw adalah pembahasan mengenai fenomena radikalisme dan terorisme serta peran Pancasila menghadapi tantangan ekstrem ini.
Benny Susetyo menyatakan bahwa Semua orang itu dasarnya adalah radikal. Namun menjadi masalah jika memasukkan paham “isme” yang menganggap dirinya yang paling benar yang lain salah.
"Ini yang menjadi masalah, persoalan kita mengenai radikalisme adalah bagian dari manipulasi agama untuk politik ekonomi. Jika kita belajar agama tanpa ada gurunya, jika gurunya salah maka inilah yg bakal terjadi, kerap kali malah menggunakan orang yang tidak paham agama untuk alat provokasi akhirnya kehilangan Nurani”, ucap Benny Susetyo.
“kita tidak boleh menjadi yang namanya fanatik dalam satu agama, disitulah pentingnya Ulama dan tokoh agama menyatukan dan memberikan suasana sejuk dalam kehidupan beragama”, lanjutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu berupaya mengembalikan pendidikan Pancasila dengan mengumpulkan banyak penulis untuk membuat materi Pancasila.
Artikel Terkait
Pakar Komunikasi Benny Susetyo Sebut Krisis Eksistensial Dibalik Gaya Hedonis Pejabat, Singgung Rafael Alun?
Pejabat Pamer Kekayaan, Pakar Komunikasi Politik Benny Susetyo Sebut Pengawasan Harta Pejabat Harus Diperkuat
Budayawan Benny Susetyo Minta Pengawasan Harta Pejabat Harus Diperkuat dan Kritik Gaya Hidup Hedonis Pejabat
Benny Susetyo Nilai Perlunya Pengawasan dan Audit Harta Pejabat Harus Diperkuat, Tekankan Gaya Hidup Sederhana
Benny Susetyo Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Sebut Jejaring Panca Mandala Benteng Ideologi Pancasila
Benny Susetyo Kritik Gaya Hidup Hedonis Pejabat, Minta Pengawasan Terhadap Harta Pejabat Harus Diperkuat!
Di Singkawang, Benny Susetyo Ajak Guru dan Peserta Didik Aktualisasikan Nilai Pancasila Sesuai Kearifan Lokal
Benny Susetyo Staf Khusus BPIP Menyebut Media Sosial Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia, Bukan Pemecah Belah!
Benny Susetyo Stafsus BPIP: Jadikan Hari Raya Nyepi Jadi Momentum Jaga Persatuan dan Aktualisasi Pancasila
Benny Susetyo Sebut Hari Raya Nyepi Dijadikan Momentum Menjaga Persatuan dan Aktualisasikan Nilai Pancasila