Benny Susetyo Ajak Sambut Ramadhan dengan Refleksi Aktualisasi Pancasila Dalam Kerukunan Umat Beragama

- Rabu, 22 Maret 2023 | 15:45 WIB
Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonious Benny Susetyo mengajak sambut bulan Ramadhan sebagai refleksi aktualisasi Pancasila dalam kerukunan umat beragama.
Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonious Benny Susetyo mengajak sambut bulan Ramadhan sebagai refleksi aktualisasi Pancasila dalam kerukunan umat beragama.

JAKARTA, DIO-TV.COM, Rabu, 22 Maret 2023 - Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonious Benny Susetyo mengajak sambut bulan Ramadhan sebagai refleksi aktualisasi Pancasila dalam kerukunan umat beragama.

Hal ini disampaikan Benny Susetyo dalam dialog tipping di Omah Joglo dengan Budayawan Ngatawi Al Zastrouw di Jogja pada Rabu 22 Maret 2023.

Mengawali dialog, Antonious Benny Susetyo menyatakan bahwa pekerjaan silaturahmi menjelang dan selama Ramadhan memang sudah diwariskan sejak era Presiden Gusdur dan Romo Mangun serta Ulama lain sejak dahulu.

"Saya tiap tahun menjelang Ramadhan telah melakukan kunjungan ke almarhum Kyai Hasim Musyadi dari dahulu. Ziarah  itu merupakan tradisi luhur masa kini dan merupakan salah satu tradisi umat beragama indonesia," ujar Benny Susetyo.

Benny Susetyo juga menjelaskan bahwa bulan Ramadhan membuat kita rindu kampung halaman dan rindu kawan lama.

Baca Juga: Toyota Calya dan Agya Cuma Beda Harga Rp 3 Jutaan, Jadi Lebih Baik Pilih yang Mana? Cek Dulu Hal Ini

Ramadhan bukan merupakan sukacita umat Muslim saja tetapi dirayakan juga oleh umat beragama lain di Indonesia.

"Hal tersebut merupakan refleksi dari nilai Pancasila yang digali Bung Karno yang diambil dari masyarakat indonesia. Bukti Pancasila ada sejak dahulu yaitu dibuktikan  masyarakat Hindu dan Budha hidup rukun dimana aliran perbedaan itu bisa hidup rukun itu cuma hadir di Indonesia,” tegas Benny Susetyo.

Lewat dialog ini, Benny Susetyo menyatakan bahwa Pancasila itu adalah bentuk demokrasi, tatkala semua adat istiadat umat beragama itu dihargai.

Dalam dialog dan tanya jawab dengan Budayawan Ngatawi Al Zastrouw adalah pembahasan  mengenai  fenomena radikalisme dan terorisme serta peran Pancasila menghadapi tantangan ekstrem ini.

Benny Susetyo menyatakan bahwa Semua orang itu dasarnya adalah radikal. Namun menjadi masalah jika memasukkan  paham “isme” yang menganggap  dirinya yang paling benar yang lain salah.

"Ini yang menjadi masalah, persoalan kita mengenai radikalisme adalah bagian dari manipulasi agama untuk politik ekonomi. Jika kita belajar agama tanpa ada gurunya, jika gurunya salah maka inilah yg bakal terjadi, kerap kali malah menggunakan orang yang tidak paham agama untuk alat provokasi akhirnya kehilangan Nurani”, ucap Benny Susetyo.

“kita tidak boleh menjadi yang namanya fanatik dalam satu agama, disitulah pentingnya Ulama dan tokoh agama menyatukan dan memberikan suasana sejuk dalam kehidupan beragama”, lanjutnya.

Ia juga menjelaskan bahwa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu berupaya mengembalikan pendidikan Pancasila dengan mengumpulkan banyak penulis  untuk membuat materi Pancasila.

Halaman:

Editor: Juniardi Sucinda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X