Apa yang Dijanjikan Rusia kepada Orang Dayak Indonesia? Permudah Pendidikan dan Terima ....

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 16:30 WIB
Duta besar Rusia di Pondok Pesantren Darul Hidayah, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa malam, 14 Maret 2023. Rusia Janji Perbanyak Warga Dayak Terima Beasiswa. Simak Kerjasama Pendidikan Rusia dan Indonesia (PWNU Kalbar )
Duta besar Rusia di Pondok Pesantren Darul Hidayah, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa malam, 14 Maret 2023. Rusia Janji Perbanyak Warga Dayak Terima Beasiswa. Simak Kerjasama Pendidikan Rusia dan Indonesia (PWNU Kalbar )

PONTIANAK, DIO-TV.COM, Sabtu, 25 Maret 2023 – Duta Besar Federasi Rusia Lyudmila Vorobieva berjanji akan mempermudah pendidikan orang Dayak Indonesia serta menerima Beasiswa ke negaranya.

Persoalan tersebut sudah dikemukakan Lyudmila Vorobieva dalam diskusi bersama Komite Persahabatan Masyarakat Rusia serta Republik Indonesia Regio Kalimantan.

Diskusi bersama Lyudmila Vorobieva telah digelar di Ruang VIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Bandar Udara Supadio Kota Pontianak sejak Rabu, 15 Maret 2023 waktu setempat.

Baca Juga: Dimana Pemerintah Saat KPD Tolak Dubes Vatikan di Palembang dan Penutupan Patung Bunda Maria di Yogyakarta?

Lyudmila Vorobieva saat di Kota Pontianak melakukan kampanye Dunia Multipolar yang diundang oleh Dayak International Organization (DIO) dalam 2 hari (14 dan 15 Maret 2023).

“Saya memang baru kali ini bertemu dengan komunitas Dayak. Kita perhatikan anak-anak Dayak,” ujar Lyudmila Vorobieva.

Memang Lyudmila Vorobieva tidak spesifik membahas teknis yang dilangsungkan agar orang Dayak mendapatkan beasiswa di sejumlah universitas top Rusia.

“Tapi apa yang disampaikan ini, menjadi catatan bagi kami. Tahun 2023 ada jatah 300 warga Indonesia terima beasiswa tugas belajar di Rusia,” ujar Lyudmila Vorobieva.

Dr Yulius Yohanes, M.Si selaku Sekretaris Jenderal DIO serta Ketua Komite Persahabatan Masyarakat Federasi Rusia dan Republik Indonesia Regio Kalimantan menegaskan masih terdapat hubungan lebih lanjut di masa depan.

Yulius Yohanes menerangkan, bahwa kampanye Dunia Multipolar Rusia wajib dikuatkan, sebab dapat menghargai keberagaman, relasi sejajar, dan perwujudan kepada tradisi masyarakat.

Dunia Multipolar yang dirancang Rusia serta Tiongkok merupakan perwujudan Program Moderasi Beragama berarti luas, menjadi bentuk penghormatan kepada kebudayaan suatu negara.

Konsep relasi sejajar mengarah kepada fokus BRICS, merupakan sebuah organisasi guna menampung sejumlah negara ambang industry yang dirancang sejak 16 Juni 2009.

Pertama kali BRICS digunakan oleh pakar ekonomi Amerika Serikat Jim ONeal, kali ekonomi produsen keuangan global Goldman Sachs tahun 2001.

Organisasi BRIC merupakan wadah bagi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, serta Afrika Selatan.

Halaman:

Editor: Dismas Aju

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X