Pengeboman Nord Stream dan Strategi Pertahanan di Ukraina Buruk, Picu Ketegangan Gegung Putih dan CIA

WASHINGTON, DIO-TV.COM, Kamis, 13 April 2023 – Pengeboman pipa gas Rusia, Nord Stream dan strategi pertahanan di Ukraina buruk, picu ketegangan Gedung Putih dan CIA.

Central Inteligence Agency Amerika Serikat (CIA AS) selalu tidak sinkron dengan kebijakan strategis yang diambil Presiden Josef Biden di Gedung Putih, hadapi perang di Ukraina.

Pengeboman pipa gas Rusia, Nord Stream atas perintah Presiden Amerikat Serikat, Josef Biden, ternyata tidak disetujui CIA, karena bisa berimplikasi buruk di kemudian hari.

Jurnalis senior investigatif Amerika Serikat, Seymor Myron Hersh (85 tahun), Rabu, 12 April 2023, menilai, komunitas intelijen, CIA, risih kebijakan tidak koordinasi baik Josef Biden.

"Ada kehancuran total antara kepemimpinan Gedung Putih dan komunitas intelijen," kata pejabat intelijen itu seperti dikutip Seymor Myron Hersh.

Dugaan keretakan berawal dari operasi rahasia musim gugur lalu untuk meledakkan pipa Nord Stream Rusia, 26 September 2022, sebuah langkah diperintah Josef Biden.

Masalah lain membayangi pemerintahan Presiden Josef Biden dan komunitas intelijen adalah kurangnya perencanaan di Ukraina.

Keputusan Josef Biden mengerahkan dua brigade beberapa mil dari perbatasan Ukraina sebagai tanggapan atas operasi militer khusus Rusia.

Tenaga kerja sebenarnya dari divisi lintas udara ke-101 dan ke-82 bisa berjumlah lebih dari 20.000.

Tetapi masih "tidak ada bukti bahwa pejabat senior di Gedung Putih benar-benar tahu apa yang terjadi di" brigade tersebut.

Apakah bagian dari latihan North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Atau untuk bergabung dengan unit tempur NATO jika Barat memutuskan untuk melibatkan unit Rusia di Ukraina?

Gedung Putih tidak memiliki kejelasan tentang kebijakannya di Ukraina, Pentagon secara optimis bersiap untuk mengakhiri konflik.

Baca Juga: Presiden Josef Biden Instruksikan Bom Pipa Gas Nord Stream, Hentikan Ketergantungan Jerman dengan Rusia