Central Inteligence Agency Keluhkan Rusia Permainkan Amerika Serikat di Ukraina. Ini Faktanya!

WASHINGTON, DIO-TV.COM, Jumat, 14 April 2023 – Direktur Central Inteligency Agency, Williman Joeph Burn, mengeluhkan Rusia permainkan Amerika Serikat di Ukraina.

William Joseph Burn, menuding Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak sungguh-sungguh menghentikan serangan brutal ke Donbass, Ukraina Timur sejak Kamis, 24 Februari 2023.

Menurut William Joseph Burn, Vladimir Putin tidak lebih dari ingin menguji coba persenjataan produksi terbaru Rusia lewat operasi khusus militer.

“Vladimir Putin sadar betul, peran global Amerika Serikat yang dominan tidak dapat lagi dijamin,” kata William Burn, Kamis, 13 April 2023, sebagaimana dilansir Russia Today.

Karena Amerika Serikat sedang menyaksikan masa perubahan yang terjadi beberapa kali dalam satu abad.

William Joseph Burn mengatakan, meskipun Washington masih memiliki jaringan untuk memainkan persaingan global, tapi posisi pertarungan geopolitik sekarang sudah sangat berubah.

Baca Juga: Abaikan Realitas Sejarah, Penyebab Amerika Serikat dan NATO Tidak Siap Hadang Rusia di Ukraina

Hubungan erat China dan Rusia yang dikemas di dalam Brasilia, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (BRICS), tantangan berat dalam pertarungan geopolitik Amerika Serikat.

Baca Juga: Presiden Ukraina Korupsi Minyak Rusia dari Bantuan Amerika Serikat Rp5 Triliun Lebih. Berapa Jenderal Korup?

William Joseph Burn, mengatakan, “China sekarang diilustrasikan sudah tidak puas untuk duduk dalam satu meja, tapi ingin mengatur siapa-siapa yang boleh duduk dalam satu meja.”

Baca Juga: Rusia Nilai Tidak Akan Ada Negara di Dunia Ingin Pertahankan Hegemoni Unipolar Kriminal Amerika Serikat

“Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, malah tidak mau duduk satu meja, tapi ingin jungkir-balikkan meja negosiasi,” ujar William Joseph Burn.

Baca Juga: Mantan Agen Spionase Central Inteligence Agency Ray McGovern Nilai Amerika Serikat Kehilangan Muka di Ukraina

Rusia berulang kali menyatakan terbuka untuk pembicaraan damai dan menyalahkan Kiev dan sekutu Barat karena menghalangi negosiasi. ***