• Sabtu, 30 September 2023

Multipolar Hakikat Peradaban Suku Dayak, Kini Diusung Rusia dan China! Ini Argumentasi Cornelis

- Jumat, 2 Juni 2023 | 09:10 WIB
Drs Cornelis, MH. Multipolar Hakikat Peradaban Suku Dayak, Kini Diusung Rusia dan China! Ini Argumentasi Cornelis (DIO-TV.COM)
Drs Cornelis, MH. Multipolar Hakikat Peradaban Suku Dayak, Kini Diusung Rusia dan China! Ini Argumentasi Cornelis (DIO-TV.COM)

PONTIANAK, DIO-TV.COM, Jumat, 2 Juni 2023 – Drs Cornelis MH, mantan Gubernur Kalimantan Barat, 2008 – 2018, katakan, dunia multipolar hakikat peradaban Suku Dayak.

“Pensederhanaan dari multipolar, adalah keberagaman, jadi cocok dengan Suku Dayak yang beragam,” kata Cornelis, Jumat, 2 Juni 2023.

Menurut Cornelis, konsep dunia multipolar yang sekarang diusung Rusia dan China dalam BRICS, memang sejalan dengan hakikat peradaban Suku Dayak.

Dikatakan Cornelis, hakikat peradaban Suku Dayak sangat beragam satu sama lain, karena Suku Dayak itu mencakup 7 rumpun suku besar tersebar pada 405 sub rumpun suku.

“Multipolarisme Suku Dayak, berlainan bahasa, adat istiadat, tapi kata Dayak jadi alat pemersatu secara simbolis,” kata Cornelis.

Cornelis mengatakan, Suku Dayak eksis sampai sekarang, berkat kesadaran di antara rumpun suku, saling menghargai satu sama lain, dan itulah makna dari multipolar.

Dalam tatanan ketanegaraan, menurut Cornelis, multipolar diimplementasikan di dalam ideologi Pancasila, berlandaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam karakter, ideologi Pancasila diterjemahkan ke dalam Program Nawacita Presiden Joko Widodo, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkarakter secara budaya.

Berkarakter secara budaya, terbit Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, tentang: Pemajuan Kebudayaan.

Dimana di dalam implementasikan, setiap warga Indonesia, harus berkarakter dan berjatidiri sesuai kebudayaan asli Indonesia.

Dengan demikian, menurut Cornelis, Suku Dayak harus menjadikan kebudayaan asli Suku Dayak sebagai filosofi etika berperilaku, sumber pembentukan karakter dan jatidiri.

Dikatakan Cornelis, dalam percaturan global, dunia multipolar sudah digagas Presiden Indonesia, Soekarno, dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung, 1955, dikenal Dasasila Bandung 1955.

Baca Juga: Wakil Duta Besar Rusia Veronika Novoseltseva Kunjungi Titik Nol IKN dan Kuliah Umum Tentang Dunia Multipolar

Konsep persahabatan antar negara dengan kemitraan sejajar ekonomi dunia multipolar di dalam BRICS sejalan dengan Konsep Dasasila Bandung dari Presiden Soekarno, 1955.

Halaman:

Editor: Dismas Aju

Sumber: Russia Today, TASS Russian News Agency

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X