• Selasa, 26 September 2023

Mengapa Presiden Joko Widodo Lebih Punya Nyali Dibandingkan SYB, Dalam Keberlangsungan Pembangunan NKRI?

- Jumat, 2 Juni 2023 | 17:00 WIB
 Presiden Joko Widodo mengapa lebih punya nyali dari SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono, dalam keberlangsungan pembangunan NKRI. (Desk Jabar)
Presiden Joko Widodo mengapa lebih punya nyali dari SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono, dalam keberlangsungan pembangunan NKRI. (Desk Jabar)

JAKARTA, DIO-TV.COM, Jumat, 2 Juni 2023 – Presiden Joko Widodo mengapa lebih punya nyali dari SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono, dalam keberlangsungan pembangunan NKRI.

SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden Indonesia periode 2004 – 2014, sedangkan, Joko Widodo Presiden Indonesia periode 2014 – 2024, memiliki kebijakan yang bertolak belakang.

SBY dikenal sebagai pemilik karakter peragu, Joko Widodo berani bersikap tegas.

Pernyataan tersebut, dikemukakan Yusuf Wanandi, pendiri Center for Strategis and International Studies (CSIS) dalam YouTube Kompas Televisi diakses, Jumat, 2 Juni 2023.

Yusuf Wanandi menanggapi sikap Joko Widodo, langkah cawe-cawe menghadapi akhir masa jabatan sebagai Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Yusuf Wanandi, dalam diskusi dipandu Rossiana Silalahi, mengatakan, dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Joko Widodo dapat diandalkan ketimbang SBY berkarakter peragu.

Baca Juga: TPPO Penjahat Kerah Putih, 1.900 Mayat WNI, Dipulangkan Tiap Tahun, Apa Langkah Pemerintah Indonesia?

Dikakatan Yusuf Wanandi, sudah merupakan langkah bagi Presiden Joko Widodo untuk ikut menentukan siapa figur yang dapat menjadi Presiden hasil Pemilihan Umum 2024.

Langkah itu dilakukan, Joko Widodo, menurut Yusuf Wanandi, untuk memastikan program kerja yang sudah dibangun dapat diteruskan.

Joko Widodo lebih punya nyali ketimbang SBY,” ujar Yusuf Wanandi.

Yusuf Wanandi, memberi contoh karakter peragu SBY di akhir masa jabatannya, memutuskan melakukan konvensi Partai Demokrat untuk menentukan Calon Presiden 2014.

Kemudian, ternyata dihentikan begitu saja, sehingga Partai Demokrat tidak menentukan sikap secara resmi calon Presiden yang didukung dalam Pemilihan Umum tahun 2014.

Yusuf Wanandi mengatakan, bangsa Indonesia yang besar dan beragam, membutuhkan figur seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan dalam hal-hal kritis, jika bertujuan untuk kelangsungan pembangunan NKRI. ***

 

 

Halaman:

Editor: Ignasius Febby Kurniawan

Sumber: Youtube Kompas TV

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X