• Sabtu, 30 September 2023

Apa? Multipolar Hakikat Peradaban Suku Dayak, Eh Diusung Rusia dan China Saat ini! Eks Gubernur Kalbar ....

- Jumat, 2 Juni 2023 | 18:30 WIB
Eks Gubernur Kalimantan Barat yaitu Cornelis merespons tentang dunia multipolar sebagai hakikat peradaban Suku Dayak, yang saat ini sudah diusung Rusia dan China. (DIO-TV.COM)
Eks Gubernur Kalimantan Barat yaitu Cornelis merespons tentang dunia multipolar sebagai hakikat peradaban Suku Dayak, yang saat ini sudah diusung Rusia dan China. (DIO-TV.COM)

PONTIANAK, DIO-TV.COM, Jumat, 2 Juni 2023 - Eks Gubernur Kalimantan Barat yaitu Cornelis merespons tentang dunia multipolar sebagai hakikat peradaban Suku Dayak, yang saat ini sudah diusung Rusia dan China.

“Pensederhanaan dari multipolar, adalah keberagaman, jadi cocok dengan Suku Dayak yang beragam,” kata Cornelis, Jumat, 2 Juni 2023.

Pada komentar Cornelis, bahwa prinsip dunia multipolar yang saat ini diusung oleh Rusia dan China di dalam BRICS, sangat selaras dengan hakikat peradaban Suku Dayak.

Baca Juga: Kapolda Kalbar Tangkap 6 Tersangka Korupsi Jembatan Ketungau II, Salah Satunya Zulherman, dari Nasdem!

Kemudian Cornelis menuturkan, bahwa hakikat peradaban Suku Dayak sangat beragam di antara satu sama lain, sebab etnis itu tergolong dengan 7 rumpun suku besar tersebar dalam 405 sub rumpun suku.

“Multipolarisme Suku Dayak, berlainan bahasa, adat istiadat, tapi kata Dayak jadi alat pemersatu secara simbolis,” kata Cornelis.

Adapun Cornelis mengemukakan, bahwa Suku Dayak dapat populer saat ini, sebab adanya kesadaran dari rumpun suku yang saling menghormati satu sama lain, sehingga menjadi prinsip dunia multipolar.

Dalam tatanan ketanegaraan menurut Cornelis, bahwa multipolar diimplementasikan pada ideologi Pancasila, yang berlandaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

Sesuai dengan karakternya, ideologi Pancasila diterjemahkan kepada Program Nawacita Presiden Indonesia yaitu Joko Widodo, yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkarakter secara budaya.

Berkarakter dalam hal budaya, sudah diterbitkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, tentang: Pemajuan Kebudayaan.

Cornelis merespons, bahwa pada percaturan internasional, dunia multipolar telah disusun oleh Presiden pertama Indonesia yakni Soekarno dari Konferensi Asia Afrika di Bandung/Dasasila Bandung 1955.

Prinsip persahabatan di antara negara dengan kemitraan setara ekonomi dunia multipolar pada BRICS, dinilai selaras dengan Konsep Dasasila Bandung dari Presiden pertama Indonesia yakni Soekarno sejak tahun 1955.

Baca Juga: Seberapa Optimis Ferdy Sambo dapat kembali Kumpul Keluarga yang Disayanginya? Anaknya yang Cantik Ulang Tahun

Ketika memasuki tahun 1955 lalu, Presiden Soekarno sudah menggagas Asia Africa Summit di Kota Bandung pada bulan April 1955, sehingga menciptakan Dasasila Bandung 1955 dengan 10 poin penting.

Halaman:

Editor: Dominico Savio

Sumber: Russia Today, TASS Russian News Agency

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X