• Sabtu, 30 September 2023

Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024, Elektabilitas Paling Tinggi, SBY dari Demokrat Gelisah? Ini Penyebabnya!

- Sabtu, 3 Juni 2023 | 07:00 WIB
Ganjar Pranowo adalah salah satu Calon Presiden 2024, disebutkan lewat Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas paling tinggi dari calon yang lain. (Dokumentasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah)
Ganjar Pranowo adalah salah satu Calon Presiden 2024, disebutkan lewat Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas paling tinggi dari calon yang lain. (Dokumentasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah)

JAKARTA, DIO-TV.COM, Sabtu, 3 Juni 2023 – Menurut Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas Calon Presiden 2024, tertinggi dipegang oleh Ganjar Pranowo.

Setelah itu, diurutan elektabilitas kedua dipegang oleh Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan, sekaligus Ketua Umum Pertai Gerindra dan yang ketiga, Anies Baswedan, selaku mantan Gubernur Jakarta.

Menurut Deni Irvani, Direktur Riset SMRC, pada hari Minggu, 28 Mei 2023, “Pada pemilih kritis, tingkat elektabilitas Anies Baswedan mencapai 20,1 persen.”

“Sementara Prabowo Subianto 32,8 persen, dan Ganjar Pranowo 35,9 persen,” kata Deni Irvani.

Baca Juga: Kamu Mau? Gugat Cerai Virgoun, Banyak Pria yang Antri, Inara Rusli Ingin dengan Pria Bujang! Serangan Balik!

11,3 persen diantaranya, belum menentukan pilihan dalam Survei. Survei menunjukan pada kelompok pemilih kritis dalam 5 bulan terakhir.

Dimana Anies Baswedan merosot dari 29,7 persen di survei Desember 2022 menjadi 20,1 persen pada 23 - 24 Mei 2023.

Ganjar Pranowo naik dari 31,1 persen menjadi 35,9 persen pada periode yang sama.

Demikian pula dengan dukungan para Prabowo, naik dari 29,7 persen menjadi 32,8 persen.

“Ganjar dan Prabowo bersaing ketat perebutkan urutan teratas. Anies Baswedan di urutan ketiga selisih suara signifikan dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo,” ujar Deni Irvani.

Pemilih kritis merupakan pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone.

Sehingga bisa mengakses internet mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

“Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.”

“Mereka cenderung lebih bisa mempengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya,” ujar Deni Irvani.

Deni Irvani menyampaikan total pemilih kritis dalam survei tersebut secara nasional diperkirakan 80 persen.

Halaman:

Editor: Ignasius Febby Kurniawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X