• Selasa, 26 September 2023

Presiden Joko Widodo Lebih Tegas Jika Dibandingkan SBY? Dalam Keberlangsungan Pembangunan NKRI, Mengapa?

- Senin, 5 Juni 2023 | 10:00 WIB
Dalam kejelasan pembangunan Indonesia, Presiden Joko Widodo lebih memiliki mental saat dibandingkan dengan SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono. (Desain grafis: DIO-TV.COM)
Dalam kejelasan pembangunan Indonesia, Presiden Joko Widodo lebih memiliki mental saat dibandingkan dengan SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono. (Desain grafis: DIO-TV.COM)

JAKARTA, DIO-TV.COM, Senin, 5 Juni 2023 – Mengapa Presiden Joko Widodo lebih punya nyali dibandingkan dengan Presiden SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kelangsungan pembangunan NKRI.

Dikatakan bahwa, Joko Widodo adalah tipe pemimpin yang berani bersikap tegas, sedangkan SBY dikenal memiliki karakter peragu.

Disebutkan juga, Joko Widodo Presiden 2014 – 2024, sedangkan SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono Presiden periode 2004 – 2014, keduanya memiliki kebijakan yang bertolak belakang.

Pernyataan tersebut, dikemukakan Yusuf Wanandi, pendiri Center for Strategis and International Studies (CSIS) dalam YouTube Kompas Televisi diakses, Jumat, 2 Juni 2023.

Yusuf Wanandi menanggapi sikap Joko Widodo, langkah cawe-cawe menghadapi akhir masa jabatan sebagai Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Juga: Apa Kronologis Perwira Polri Tersangka Perkosaan Anak Bawah Umur? Ada Kepala Desa di Sulawesi Selatan! Gawat

Yusuf Wanandi, dalam diskusi dipandu Rossiana Silalahi, mengatakan, dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Joko Widodo dapat diandalkan ketimbang SBY berkarakter peragu.

Dikakatan Yusuf Wanandi, sudah merupakan langkah bagi Presiden Joko Widodo untuk ikut menentukan siapa figur yang dapat menjadi Presiden hasil Pemilihan Umum 2024.

Langkah itu dilakukan, Joko Widodo, menurut Yusuf Wanandi, untuk memastikan program kerja yang sudah dibangun dapat diteruskan.

Joko Widodo lebih punya nyali ketimbang SBY,” ujar Yusuf Wanandi.

Yusuf Wanandi, memberi contoh karakter peragu SBY di akhir masa jabatannya, memutuskan melakukan konvensi Partai Demokrat untuk menentukan Calon Presiden 2014.

Kemudian, ternyata dihentikan begitu saja, sehingga Partai Demokrat tidak menentukan sikap secara resmi calon Presiden yang didukung dalam Pemilihan Umum tahun 2014.

Yusuf Wanandi mengatakan, bangsa Indonesia yang besar dan beragam, membutuhkan figur seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan dalam hal-hal kritis, jika bertujuan untuk kelangsungan pembangunan NKRI. ***

 

Editor: Ignasius Febby Kurniawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X