• Jumat, 29 September 2023

PSHT Dalam Sejarah Pencak Silat, dan Kelanjutan Konflik Dengan Brajamusti

- Selasa, 6 Juni 2023 | 12:12 WIB
pendiri perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) (Margo Eko Febriyanto)
pendiri perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) (Margo Eko Febriyanto)

YOGYAKARTA, DIO-TV.COM. Selasa, 6 Juni 2023 - PSHT kembali menjadi sorotan publik lantara terlibat tawuran di Jalan Taman Siswa atau Tamsis Jogja pada Minggu sore (4/6/2023).

Dihimpun dari berbagai sumber, PSHT merupakan singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. Organisasi ini didirikan sejak 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

PSHT merupakan organisasi pencak silat yang turut terlibat sebagai pendiri Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada 18 Mei 1948.

PSHT merupakan organisasi besar, karena anggotanya menyebar di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Setidaknya ada lebih dari tujuh juga orang yang menjadi anggota PSHT dan tersebar di 236 cabang di kabupaten/kota.

selain itu, PSHT juga memiliki lebih dari 10 komisariat di perguruan tinggi dan ada sekitar 10 komisariat di luar negeri seperti Malaysia, Belanda, Rusia, Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, dan lain-lain.

Baca Juga: Mewah Banget, Kaya Pesawat! Ini dia Transportasi Umum Bus AKAP Pandawa 87, Berapaan Harga Tiketnya?

PSHT didirikan karena pada saat itu ilmu pencak silat awalnya hanya diberikan kepada kaum bangsawan, seperti bupati hingga masyarakat yang bergelar raden.

Ki Hardjo Oetomo akhirnya meminta izin kepada Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo untuk mendirikan suatu perguruan silat yang ilmu-ilmunya dapat dipelajari oleh seluruh rakyat dan juga pejuang kemerdekaan.

Akhirnya setelah disetujui, Ki Hardjo Oetomo kemudian dibentuklah dengan nama SH PSC atau Setia Hati Pemuda Sport Club pada tahun 1924.

Pendirian perguruan silat ini awalnya dianggap sebagai pengkhianat dari perguruan silat yang sudah ada sebelumnya, namun justru pro kontra dikalangan pesilat tidak membuat SH PSC lemah.

SH PSC terus berkembang hingga tahun 1942, seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo bernama Soeratno Sorengpati mengusulkan untuk kemudian nama SH PSC diubah menjadi Setia Hati Terate dan disepakati dalam kongres di Madiun pada 1948.

Baca Juga: Treble Winner Tinggal Selangkah Lagi. Kevin De Bruyne dan Kawan-Kawan Yakin Bawa Manchester City Juara Lagi

PSHT kemudian merubah sistemnya dari perguruan menjadi persaudaraan dan mendukung konsep demokratisasi organisasi.

Seluruh anggota PSHT diajarkan memiliki kepribadian budi luhur serta menggunakan pencak silat sebagai pelajaran. Hal ini tidak lepas dari nilai-nilai pencak silat sebagai warisan budaya bangsa, juga pencak silat memiliki unsur-unsur persaudaraan, seni budaya, bela diri, olah raga, serta dalam PSHT juga diajarkan kerohanian atau ke-SH-an.

Halaman:

Editor: Krisna Surya Pratama

Sumber: Merapi_Uncover, SH Terate Pusat Madiun

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X