LONDON, DIO-TV.COM, Kamis, 7 Juli 2022 – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, diguncang demonstrasi warga karena dinilai tidak mampu mengatasi krisis pangan dan energy sebagai dampak sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Sanksi ekonomi sebagai protes operasi militer khusus Rusia ke Ukraina timur sejak Kamis, 24 Februari 2022, sebagaimana dilansir huanqiu.com, Kamis, 7 Juli 2022.
Amerika Serikat (AS) dan Inggris, merupakan negara Barat tergabung dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO) memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia, berupa larangan impor gandum, minyak mentah dan gas dari Rusia.
Lucunya, negara komplotan AS dan Inggris, ini, selama ini tergantung pasokan produk pertanian, minyak mentah dan gas dari Rusia.
Sanksi ekonomi, akhirnya senjata makan tuan, sehingga Eropa Barat sekarang terancam kelaparan.
Rabu, 6 Juli 2022, di London, Inggris, masyarakat menggelar demonstrasi dan protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Menurut laporan, Menteri Kesehatan Inggris Syed Javid dan Menteri Keuangan Rishi Sunak mengundurkan diri pada Rabu, 5 Juli 2022, setelah kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Perdana Menteri Boris Johnson.
Kemudian pada Rabu, 6 Juli 2022, pejabat dari berbagai departemen pemerintah Inggris mengundurkan diri satu demi satu.*
Sumber: huanqiu.com