Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Rusia di Jakarta Tuding Media Barat Teroris Informasi, Sesatkan Publik

- Senin, 19 Desember 2022 | 18:42 WIB
Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Rusia di Jakarta. Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Rusia di Jakarta Tuding Media Barat Teroris Informasi, Sesatkan Publik
Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Rusia di Jakarta. Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Rusia di Jakarta Tuding Media Barat Teroris Informasi, Sesatkan Publik

JAKARTA, DIO-TV.COM, Senin, 19 Desember 2022 – Komite Persahabatan Rakyat Indonesia dan Rusia, dukung multipolarisme global, hentikan hegemoni Barat.

Hegemoni Barat komplotan Amerika Serikat (AS) dengan peralatan North Atlantic Treaty Organization (NATO), paksa nilainya pada negara lain, mesti ditolak dan dihentikan.

Hal itu terungkap dalam diskusi Komite Persahabatan Rakyat Indonesia dan Federasi bersama Duta Besar Rusia, Lyudmila Vorobieva, di Jakarta, Senin, 19 Desember 2022.

Untuk itu, unipolarisme yang terjadi selama ini harus segera ditinggalkan, karena hanya menguntungkan negara tertentu yang sering menerapkan standar ganda.

Baca Juga: Mentor Teroris Jammah Islamyah, Farid Ahmad Okbah, Divonis Tiga Tahun Penjara. Ini Perannya!

Lyudmila Vorobieva dalam diskusi dengan tim Ketua Komite Persahabatan Rakyat Rusia an Indonesia, Joko Purwanto, mengatakan, dunia Barat selalu memaksakan nilai-nilai.

Dimana belum tentu sesuai dengan nilai yang hidup di berbagai negara.

Dunia Barat, menurut Lyudmila Vorobieva, menentukan standar demokrasi dan hak asasi yang sesuai dengan kepentingannya sendiri, sehingga menjadi penafsir tunggal keadilan.

Standar nilai Barat itu dilakukan melalui propaganda yang sangat massif melalui media, sehingga menjadi nilai yang menjadi standard.

Dan sekaligus menghancurkan nilai yang hidup di berbagai negara, sesuai dengan karakter negara masing-masing.

Lyudmila Vorobieva menegaskan, praktek propaganda media massa Barat seperti itu tidak lebih dari teroris informasi, sesatkan publik regional, nasional dan internasional.

Ditegaskan Lyudmila Vorobieva, Rusia menolak neo kolonialisme yang selama ini sudah menghancurkan dunia.

Operasi Militer Khusus Rusia di  Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022, sebenarnya bagian dari upaya Rusia mencegah ancaman dari luar.

Karena Ukraina menjadi alat Barat mengancam kedaulatan Rusia melalui pengerahan militer, peralatan perang, tentara, intelijen dan  senjata.

Halaman:

Editor: Dismas Aju

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X